Motion Sickness, Pusing dan Mual Main Game FPS
Bermain game itu menyenangkan. Apalagi jika mendapatkan game baru yang kamu antisipasi sangat lama untuk dimainkan merupakan perasaan yang sangat membahagiakan, namun ketika game mendadak membuatmu merasa pusing hingga mau muntah, permainan akan sulit untuk kamu selesaikan mau sebagus apapun game tersebut.
Untuk saya sendiri, ada beberapa game yang menimbulkan rasa mual tersebut namun semuanya miliki satu kesamaan tersendiri: Semuanya adalah game FPS (First-Person Shooter). Game yang penuh aksi seperti Doom, Overwatch, dan Call of Duty tak pernah membuat saya merasa mual, namun game yang tergolong “lebih santai” dan pelan seperti Bioshock, Dishonored dan Prey selalu membuat saya merasa ingin ambil break tiap 1 jam bermain. Walaupun game tersebut tetap merupakan game yang saya senangi dan bahkan Bioshock merupakan game favorit saya saat ini, terkadang saya harus berpikir dua kali ketika saya ingin mencoba replay game-game tersebut.
Hal ini memunculkan satu pertanyaan besar untuk saya dan mungkin juga kalian yang membaca: Apa yang membuat beberapa game bisa menimbulkan rasa pusing dan mual?
Mual saat bermain game disebut sebagai motion sickness atau simulator sickness. Teori paling umum yang diterima dari gejala ini adalah ketika karaktermu melakukan pergerakan, otakmu berpikir jika kamu sedang bergerak akan tetapi bagian tubuh yang lain (khususnya telinga) tidak mendeteksi pergerakan tersebut. Bagian otak yang mengatur muntah (yup, bagian tersebut ada) menyimpulkan ketidaksambungan ini sebagai hasil dari halusinasi yang disebabkan oleh keracunan, dan untuk menetralisir tubuh dari “racun” tersebut, tubuh dipaksa untuk muntah.
Untuk sementara, teori diatas merupakan teori yang paling solid akan alasan terjadinya perasaan mual saat bermain game. Motion sickness tidaklah terbatas untuk video game semata. Berdasarkan laporan yang diambil pada Agustus 2007 (via Lifewire), institut riset pada pasukan prajurit Amerika Serikat menyebutkan bahwa hampir separuh dari pilot militer A.S alami motion sickness dari berlatih menggunakan program simulasi.
Half Life 2 dan game favorit saya Bioshock dikenal akan memiliki FOV yang sangat rendah yaitu sekitar 50 hingga 65. Ini menjadi alasan kenapa banyak gamer yang merasa mual pada kedua game tersebut. FOV serendah ini cocok untuk gamer console karena mereka biasanya bermain di sofa yang terletak jauh dari monitor TV, tetapi untuk PC gamer yang biasanya bermain di depan monitor, FOV ini akan membuat pusing pemainnya.
Dari pengalaman pribadi sebagai PC gamer, tingkat FOV yang pas adalah 90 hingga 100. Tingkat FOV yang terlalu rendah akan meninmbukan kesan claustraphobic dan FOV yang terlalu tinggi akan memberikan kesan fishbowl effect atau serasa didalam akuarium ikan berbentuk mangkuk.
Apabila game memiliki “fitur” seperti ini, kamu mungkin ini mengecek setting di game dan mematikannya. Saya pribadi setelah mematikan opsi ini pada game seperti Prey dan Dishonored, gejala motion sickness kini sedikit berkurang dan dapat bermain game tersebut tanpa harus berhenti setiap satu jam.
Disini kita tak sekedar bicara soal 30 FPS ataupun 60 FPS, namun lebih membicarakan soal kestabilan framerate tersebut. Game console biasanya dibuat stabil 30 FPS dari awal hingga akhir, namun untuk PC kestabilan framerate terkadang masih dipertanyakan tergantung dari port game. Terkadang game miliki framerate di PC, sebagai contoh framerate di game naik turun dari 60 FPS menjadi 45 FPS lalu naik lagi menjadi 90 FPS dan turun lagi menjadi 30 FPS, framerate seperti ini biasanya rawan membuat pemain merasakan pusing dalam beberapa menit bermain, maka direkomendasikan untuk bermain dengan setting di game untuk dapatkan framerate yang sestabil mungkin.
Mual saat bermain game disebut sebagai motion sickness atau simulator sickness. Teori paling umum yang diterima dari gejala ini adalah ketika karaktermu melakukan pergerakan, otakmu berpikir jika kamu sedang bergerak akan tetapi bagian tubuh yang lain (khususnya telinga) tidak mendeteksi pergerakan tersebut. Bagian otak yang mengatur muntah (yup, bagian tersebut ada) menyimpulkan ketidaksambungan ini sebagai hasil dari halusinasi yang disebabkan oleh keracunan, dan untuk menetralisir tubuh dari “racun” tersebut, tubuh dipaksa untuk muntah.
Untuk sementara, teori diatas merupakan teori yang paling solid akan alasan terjadinya perasaan mual saat bermain game. Motion sickness tidaklah terbatas untuk video game semata. Berdasarkan laporan yang diambil pada Agustus 2007 (via Lifewire), institut riset pada pasukan prajurit Amerika Serikat menyebutkan bahwa hampir separuh dari pilot militer A.S alami motion sickness dari berlatih menggunakan program simulasi.
Mengatasi Motion Sickness
Tak ada solusi yang dapat menghilangkan sepenuhnya gejala motion sickness saat bermain game, namun ada beberapa hal yang dapat meminimalisir hal tersebut terjadi. apabila kamu sering mengalami motion sickness saat bermain game khususnya yang ber-genre FPS, mungkin beberapa tips dibawah ini dapat membantumu:1. Mengatur Field of View
Masalah paling umum yang menyebabkan motion sickness adalah FOV atau field of view dari game. Sumber permasalahan dari fov adalah ketidakserasian antara jarak pandang dari pemain dengan jarak pandang yang ada di game (kamera di game).Half Life 2 dan game favorit saya Bioshock dikenal akan memiliki FOV yang sangat rendah yaitu sekitar 50 hingga 65. Ini menjadi alasan kenapa banyak gamer yang merasa mual pada kedua game tersebut. FOV serendah ini cocok untuk gamer console karena mereka biasanya bermain di sofa yang terletak jauh dari monitor TV, tetapi untuk PC gamer yang biasanya bermain di depan monitor, FOV ini akan membuat pusing pemainnya.
Dari pengalaman pribadi sebagai PC gamer, tingkat FOV yang pas adalah 90 hingga 100. Tingkat FOV yang terlalu rendah akan meninmbukan kesan claustraphobic dan FOV yang terlalu tinggi akan memberikan kesan fishbowl effect atau serasa didalam akuarium ikan berbentuk mangkuk.
2. Matikan headbob atau efek goyangan kamera sejenisnya
Beberapa game tawarkan kesan realistik dalam pergerakan karakternya dengan menambahkan efek headbobbing yang dimana kamera akan bergerak naik turun atau kanan kiri tergantung dari arah gerakan pemain. Efek ini dapat sebabkan munculnya gejalan motion sickness karena sebagaimana yang dijelaskan pada teori diatas, melihat sesuatu dengan pergerakan karakter disaat penontonnya berada pada posisi diam dapat menimbulkan diskoneksi antara otak dan bagian tubuh yang lain dan menimbulkan perasaan ingin muntah.Apabila game memiliki “fitur” seperti ini, kamu mungkin ini mengecek setting di game dan mematikannya. Saya pribadi setelah mematikan opsi ini pada game seperti Prey dan Dishonored, gejala motion sickness kini sedikit berkurang dan dapat bermain game tersebut tanpa harus berhenti setiap satu jam.
3. Bermain dengan framerate per second (FPS) yang stabil
Pergerakan game yang patah-patah dan tak stabil tak hanya mengalihkan perhatian dan juga membuatmu emosi, tetapi juga dapat menimbulkan resiko pusing yang lebih tinggi. Ketika ada diskoneksi antara apa yang otakmu pikirkan akan terjadi dan apa yang sebenarnya terjadi di layar (kamu melakukan aksi tertentu tetapi aksi tersebut ada delay sedikit karena framerate yang buruk) dapat menimbulkan efek pusing sesuai dengan teori yang dijelaskan sebelumnya.Disini kita tak sekedar bicara soal 30 FPS ataupun 60 FPS, namun lebih membicarakan soal kestabilan framerate tersebut. Game console biasanya dibuat stabil 30 FPS dari awal hingga akhir, namun untuk PC kestabilan framerate terkadang masih dipertanyakan tergantung dari port game. Terkadang game miliki framerate di PC, sebagai contoh framerate di game naik turun dari 60 FPS menjadi 45 FPS lalu naik lagi menjadi 90 FPS dan turun lagi menjadi 30 FPS, framerate seperti ini biasanya rawan membuat pemain merasakan pusing dalam beberapa menit bermain, maka direkomendasikan untuk bermain dengan setting di game untuk dapatkan framerate yang sestabil mungkin.